Halo pembaca...
Tulisan ini akan dengan sangat senang mengabarkan, bahwa
setelah sekian lama Gamblank Musikal Teater yang kini berubah nama menjadi GMT
JOGJADRAMA absen memproduksi drama panggung, kini kami kembali. Ngono ya Ngono,
adalah judul drama yang akan kami pentaskan pada 9 Mei 2015 mendatang.
Drama ini, sebagaimana 3 produksi GMT pada masa awal
(2005-2007) berbicara tentang perempuan. Ya, mahkluk istimewa ini masih menjadi
daya tarik bagi imaji cerita dan narasi kami. Ngono Ya Ngono, yang saya tulis
beberapa minggu yang lalu, memang jujur saja ditulis dalam kondisi “kejar
setoran”. Pasalnya, Kami terlanjur menyanggupi uluran tangan dari RIFKA ANNISA
Woman Crisist Center melalui program Aliansi Laki-laki Baru, untuk memproduksi
sebuah pementasan drama dengan tema yang sesuai. Tema dasarnya adalah membangun
citra laki-laki baru, yang maskulin sekaligus feminin, yang “ngajeni” perempuan
sebagaimana mestinya.
Secara pribadi, saya merasa belum “katam” soal tema-tema
itu. Tahun 2014 memang saya pernah mengikuti workshop penciptaan lagu anti
kekerasan terhadap perempuan bersama Ranissakustik dan Forum Pencipta Lagu Muda
Yogyakarta. Di arena workshop itu saya mendapat beberapa hal mendasar mengenai
kekerasan terhadap perempuan secara kilat. Nah, hanya berbekal materi workshop
itu dan bacaan ini itu serta obrolan ringan dengan teman-tema konselor Rifka
Annisa, saya akhirnya menulis cerita itu.
Meski didukung oleh program Aliansi Laki-laki Baru yang dari
namanya sudah jelas fokus pada menyadarkan laki-laki, tetapi saya masih sulit
meninggalkan perempuan sebagai fokus cerita. Apalagi, dalam workshop peciptaan
lagu setahun lalu, saya menyumbang dua lagu yang lalu diluncurkan dalam album
Bertanya Apa Itu Cinta. Dari dua lagu ciptaan saya itulah saya mengmbangkan
cerita.
Lagu pertama, Balada Si Eni, mengisahkan derita perempuan
bernama Eni yang menikah dengan laki-laki berkelakuan kasar bernama Joko.
Sedangkan, lagu saya lainnya adalah Langkah Pergi, yang menggambarkan suara
hati seorang perempuan yang sangat mencintai suaminya, tetapi tak lagi mampu
bertahan karena kelakuan kekerasan yang ia terima sepanjang hubungan
pernikahan. Dua lagu itu menjadi kerangka awal dan akhir cerita.
Seperti pertunjukan sebelumnya, GMT JOGJADRAMA selalu
menggunakan format “light musical, yaitu drama musikal yang santai dan cair.
Tidak ada komposisi lagu yang rumit dan apalagi koreografi yang wah... semua
bersifat sederhana. Kami berusaha dekat dengan penonton, sebab kami percaya,
kekuatan kecerdasan penonton akan lebih bisa mengambil point-point dalam kisah
yang kami sajikan tanpa harus memoles panggung dengan rumit. Drama ini juga
akan menampilkan 6 lagu dari Album Bertanya Apa Itu Cinta.
Nah, demikian kabar sementara dari GMT JOGJADRAMA. Sampai
jumpa 9 Mei 2015 di Pendopo Kantor Desa Catur Tunggal, Depok, Sleman (Belakang
Jogjakarta Plaza Hotel).
Ahmad Jalidu
Direktur dan Sutradara GMT JOGJADRAMA
Direktur dan Sutradara GMT JOGJADRAMA
Komposisi pekerja Ngono Ya Ngono
Naskah dan Sutradara : Ahmad Jalidu
Aktor : Sanggar Putri, Sapta Sutrisna, Arief Kurniawan, Nia
Agustina, Haryo Widodo, Ratnasari Nugraheni, Wijil Rahmadani, Hanif S Muhtar,
Febrinawan Prestianto.
Musisi : Taufik H Prasetyo, Nucky Setyawan, Krisma Koko,
Ully Dhuha, Faiz Al Kautsar
Artistik : Wisnu Aji
Lighting : Wahyu Widayat
1 komentar:
mas tolong bagikan videonya ke email saya ya, terima kasih............
Posting Komentar