Jumat, 08 Mei 2015

Ngono Ya Ngono, mini drama musikal untuk kampanye Laki-laki dan Kekerasan Terhadap Perempuan




Halo pembaca...
Tulisan ini akan dengan sangat senang mengabarkan, bahwa setelah sekian lama Gamblank Musikal Teater yang kini berubah nama menjadi GMT JOGJADRAMA absen memproduksi drama panggung, kini kami kembali. Ngono ya Ngono, adalah judul drama yang akan kami pentaskan pada 9 Mei 2015 mendatang.

Drama ini, sebagaimana 3 produksi GMT pada masa awal (2005-2007) berbicara tentang perempuan. Ya, mahkluk istimewa ini masih menjadi daya tarik bagi imaji cerita dan narasi kami. Ngono Ya Ngono, yang saya tulis beberapa minggu yang lalu, memang jujur saja ditulis dalam kondisi “kejar setoran”. Pasalnya, Kami terlanjur menyanggupi uluran tangan dari RIFKA ANNISA Woman Crisist Center melalui program Aliansi Laki-laki Baru, untuk memproduksi sebuah pementasan drama dengan tema yang sesuai. Tema dasarnya adalah membangun citra laki-laki baru, yang maskulin sekaligus feminin, yang “ngajeni” perempuan sebagaimana mestinya.
Secara pribadi, saya merasa belum “katam” soal tema-tema itu. Tahun 2014 memang saya pernah mengikuti workshop penciptaan lagu anti kekerasan terhadap perempuan bersama Ranissakustik dan Forum Pencipta Lagu Muda Yogyakarta. Di arena workshop itu saya mendapat beberapa hal mendasar mengenai kekerasan terhadap perempuan secara kilat. Nah, hanya berbekal materi workshop itu dan bacaan ini itu serta obrolan ringan dengan teman-tema konselor Rifka Annisa, saya akhirnya menulis cerita itu.
Meski didukung oleh program Aliansi Laki-laki Baru yang dari namanya sudah jelas fokus pada menyadarkan laki-laki, tetapi saya masih sulit meninggalkan perempuan sebagai fokus cerita. Apalagi, dalam workshop peciptaan lagu setahun lalu, saya menyumbang dua lagu yang lalu diluncurkan dalam album Bertanya Apa Itu Cinta. Dari dua lagu ciptaan saya itulah saya mengmbangkan cerita.
Lagu pertama, Balada Si Eni, mengisahkan derita perempuan bernama Eni yang menikah dengan laki-laki berkelakuan kasar bernama Joko. Sedangkan, lagu saya lainnya adalah Langkah Pergi, yang menggambarkan suara hati seorang perempuan yang sangat mencintai suaminya, tetapi tak lagi mampu bertahan karena kelakuan kekerasan yang ia terima sepanjang hubungan pernikahan. Dua lagu itu menjadi kerangka awal dan akhir cerita.
Seperti pertunjukan sebelumnya, GMT JOGJADRAMA selalu menggunakan format “light musical, yaitu drama musikal yang santai dan cair. Tidak ada komposisi lagu yang rumit dan apalagi koreografi yang wah... semua bersifat sederhana. Kami berusaha dekat dengan penonton, sebab kami percaya, kekuatan kecerdasan penonton akan lebih bisa mengambil point-point dalam kisah yang kami sajikan tanpa harus memoles panggung dengan rumit. Drama ini juga akan menampilkan 6 lagu dari Album Bertanya Apa Itu Cinta.
Nah, demikian kabar sementara dari GMT JOGJADRAMA. Sampai jumpa 9 Mei 2015 di Pendopo Kantor Desa Catur Tunggal, Depok, Sleman (Belakang Jogjakarta Plaza Hotel).

Ahmad Jalidu
Direktur dan Sutradara GMT JOGJADRAMA

Komposisi pekerja Ngono Ya Ngono
Naskah dan Sutradara : Ahmad Jalidu
Aktor : Sanggar Putri, Sapta Sutrisna, Arief Kurniawan, Nia Agustina, Haryo Widodo, Ratnasari Nugraheni, Wijil Rahmadani, Hanif S Muhtar, Febrinawan Prestianto.
Musisi : Taufik H Prasetyo, Nucky Setyawan, Krisma Koko, Ully Dhuha, Faiz Al Kautsar
Artistik : Wisnu Aji
Lighting : Wahyu Widayat

1 komentar:

Unknown mengatakan...

mas tolong bagikan videonya ke email saya ya, terima kasih............